Description
Saat ini teknik kultur jaringan sudah umum digunakan dalam perbanyakan bibit tanaman, khususnya tanaman yang secara generatif sulit dikembangbiakkan, seperti anggrek. Perbanyakan anggrek umumnya dengan mengecambahkan benih secara in vitro, sehingga diperoleh hasil yang tidak seragam. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan perbanyakan anggrek dengan cara embriogenesis somatik. Bagian basal daun dari kultivar anggrek yang terpilih yaitu Vanda tricolor (Lindl.) var. pallida diinduksi membentuk kalus embriogenik, selanjutnya setiap sel kalus diinduksi membentuk embrio somatik, dan akhirnya berkecambah membentuk tanaman utuh. Zat pengatur tumbuh (ZPT) berpengaruh terhadap setiap tahapan induksi kalus embriogenik, embrio somatik, dan akhirnya membentuk tanaman utuh.