Description

Kerusakan tanah dan hutan berkepanjangan menuntut perubahan sikap dan pilihan hidup kita dalam memanfaatkannya. Upaya penanaman pohon telah didorong secara luas oleh banyak pihak. Jutaan pohon ditanam diharapkan mampu mengatasi berbagai kerusakan sumber daya tersebut. Seiring dengan itu muncul pertanyaan: apakah pohon-pohon yang sudah ditanam tersebut tetap hidup dalam jangka panjang? apakah tanah-tanah kritis dapat dipulihkan? apakah degradasi yang terus-menerus ini dapat dihentikan? Disadari atau tidak pertanyaan ini menyimpan keraguan hingga saat ini. Bukti-bukti menunjukkan berbagai tanaman ditelantarkan setelah ditanam. Ketidakpastian terhadap siapa yang memelihara dan memanfaatkannya menjadi penyebab kegagalan mempertahankan pohon yang ada. Dampak yang dihasilkan akan bertolak belakang dengan keinginan jika tidak memperhatikan keterlibatan masyarakat lokal secara melembaga.
Sistem pemanfaatan tanah agroforestri banyak dipilih sebagai alternatif untuk tujuan pengelolaan tanah berkelanjutan. Namun keberlanjutan sistem ini tidak serta-merta terjadi, perlu upaya-upaya khusus dengan melibatkan masyarakat. Buku ini mengetengahkan fenomena keterlibatan masyarakat mengelola agroforestri untuk mencapai keberlanjutan. Keterlibatan mereka dalam menanam, memelihara dan memanfaatkan pohon memberi insentif memelihara pohon jangka panjang. Jaminan hak-hak masyarakat pada penguasaan tanah dan pohon merupakan kunci untuk pengelolaan agroforestri berkelanjutan.