Description
Rumput laut merupakan komoditas unggulan di Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Luwu dan Kota Palopo. Berdasarkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Luwu dan DKP Kota Palopo tahun 2015, produksi rumput laut kering jenis Eucheuma cottonii sejak tahun 2010-2014 di kedua daerah tersebut setiap tahun terus mengalami peningkatan. Hasil produksi rumput laut di Kabupaten Luwu tahun 2010 dan 2014 sebesar 183.202,80 ton dan 356.385,50 ton dengan persentase kenaikan rata-rata setiap tahun sebesar 18,50% (DKP Kabupaten Luwu 2015). Produksi rumput laut di Kota Palopo tahun 2010 dan 2014 sebesar 2.227,04 ton dan 3.112,31 ton dengan persentase kenaikan rata-rata setiap tahun sebesar 40,38% (DKP Kota Palopo 2015). Selain itu, luas lahan yang dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut setiap tahun juga mengalami peningkatan.
Pendekatan model sistem dinamik dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menganalisis dan pengambilan suatu kebijakan dalam melakukan pengelolaan wilayah pesisir untuk pengembangan usaha budidaya rumput laut jenis Eucheuma cottonii secara berkelanjutan berdasarkan daya dukung (carrying capacity) perairan di Kabupaten Luwu dan Kota Palopo. Hasil analisis sistem dinamik merupakan fungsi dari waktu (time domain) terhadap kegiatan budidaya rumput laut, dimana hasil yang didapat bukan suatu prediksi (peramalan) dari suatu fenomena, akan tetapi hanya mencerminkan kecenderungan (trend) dari sebuah fenomena yang mungkin terjadi. Dengan melihat trend tertentu, dapat menjadi acuan dalam mengambil beberapa alternatif tindakan untuk mengantisipasi resiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.