Description
“Cinta merupakan perhiasan kehidupan. Kemilaunya menyergap kesadaran manusia. Misterinya selalu menggoda. Keindahan cinta sering membuat orang melayang, seakan tak lagi berpijak di bumi. Mimpi-mimpi pecinta sering tak bisa dibedakan dengan kenyataan.
Namun duri yang tersembunyi dalam bunga asmara serringkali membuat manusia menangis, menoreh kesedihan. Jiwa menjadi lara, tersiksa dan menderita. Duhai, kepedihan pecinta sudah demikian memenuhi kisah dunia.
Namun ada juga pecinta yang tetap mengobarkan cinta dalam jiwa, walau ia menderita karena kekasih tak setia. Mereka mampu menutupi kesedihannya dengan berbuat baik untuk sesama manusia. Mereka justru ingin meneguhkan jati diri kemanusiaan. Pelarian cinta tak selalu harus menebar kebencian dan dendam. Pelarian cinta juga bisa dilakukan dengan menebar cinta.
Novel ini menghadirkan sebentuk pelarian cinta yang unik. Sakinah, tokoh wanita dalam kisah ini terluka karena asmara, dan ‘melarikan diri’ dalam dekapan biara,
Samiroh, novelis Arab terkemuka yang karya-karyanya dikagumi oleh banyak pembaca ini memang sering menyuarakan nasib kaum perempuan yang masih tertindas. Sama seperti dalam novel-novelnya yang lain, dalam Pelarian Cinta ini ada aroma pemberontakan kaum perempuan terhadap ketidakadilan yang mereka terima.
“