Shop

Home Politik Pendidikan Resolusi Konflik Berbasis Budaya Bangsa Indonesia

Pendidikan Resolusi Konflik Berbasis Budaya Bangsa Indonesia

Rp 102,800

Categories: ,

Description

“Konflik sangat relevan dengan kehidupan sosial. Menurut Habermas menyatakan bahwa konflik inheren dengan kehidupan manusia, dikarenakan didalam manusia terdapat dual hal, yaitu subjektif dan objektif, dan seringkali mengalami benturan. Interaksi simbolik Mead menyebut tentang self dan society, self merepresentasikan I (subjektif) sedangkan society dengan me (objektif). Paradigma naturalistik Comte, Durkheim, Marx cenderung menyatakan bahwa konflik adalah realitas yang objektif, maka pendekatan yang dilakukan dengan metodologi system. Sedangkan paradigm Hegel, Weber, Simmel menyatakan bahwa konflik tidak hanya bisa dilihat dari sisi society, namun harus dilihat sisi subjektif (I), dinyatakan bahwa setiap manusia memiliki ide untuk berkonflik, maka pendekatan yang harus dilakukan humanis. Konsep pendidikan konflik, memiliki relevansi menggunakan konsep I untuk menyelesaikan konflik sebagai realitas sosial sekaligus sebagai individu, dikarenakan di dalam I menentukan apakah konflik akan berlanjut atau tidak. Pendidikan konflik menganggap bahwa kekuatan individu sangat mempengaruhi terjadinya eskalasi konflik, dikarenakan didalam kekuatan society (me) yang objektif sangat didukung oleh kekuatan subjektif.

Prinsip pendidikan konflik adalah jika individu dapat dikontrol untuk mengurangi ide berkonflik. Konflik tidak mengalami eskalasi, dan sebaliknya. Maka, untuk mengontrol hal tersebut pendidikan konflik mengedepankan nilai-nilai budaya yang sangat inheren dan objektif dalam kehidupan masyarakat. Konsep pendidikan konflik ngono yo ngono ning ojo ngono mengingatkan individu bahwa kebenaran adalah mutlak namun tidak boleh menjadikan ide kebenaran menjadi abusement.”

Additional information

Penerbit

Penulis

ISBN

978-602-5879-33-3

EISBN

978-602-5879-34-0

Format

17×24

Halaman

X+92

Tahun

2018

X