Description
“PRT (Pekerja Rumah Tangga) merupakan aktor yang tidak bisa dipisahkan dari ruang domestik. Terutama bagi kelas menengah dan atas. Tentunya, mereka mayoritas berasal dari kelas bawah. Hubungan kerja yang berbasiskan kelas tersebut dikenal dengan relasi kuasa.
Budaya “”ngenger”” atau pun relasi patron-klien secara umum berkelindan dengan hubungan kelas sehingga class revolution sulit terimplementasikan. Budaya tersebut lebih mengutamakan hubungan sosial dibandingkan ekonomi. Implikasinya PRT dan pengguna jasa lebih menyukai hubungan kerja kekeluargaan. Faktor inilah yang menyebabkan formalisasi hubungan kerja domestik membutuhkan waktu yang tidak singkat sebagai bagian dari perubahan sosial.
“